Sebelum Meninggal Satia Bocah Obesitas Bilang ke Ayah: Pak, Saya Sudah Tidak Kuat
BeritakuDotCom, Istana168 - Suasana duka menyelimuti rumah kediaman Sarli, orangtua dari Satia Putra (7) bocah penderita obesitas yang meninggal dunia setelah mengalami sesak napas.
baca juga : Eks Penasihat KPK: Jokowi Ditangkap Kalau Kalah di Pilpres 2019.
Sejumlah keluarga, kerabat, dan warga datang silih berganti ke rumah duka di Dusun Cilempung, Kelurahan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, untuk melayat. Satia mengembuskan napas terakhirnya pada Sabtu 28 September 2019 malam.
Ayah Satia, Sarli menuturkan, sebelum meninggal dunia, anaknya sempat menjalani perawatan medis di klinik dekat rumahnya pada Jumat 27 September 2019 pagi. Satia saat itu mengeluhkan sesak napas.
baca juga : Calon Mertua Minta Luna Maya Tak Cemburu, Kode Keras Nih.
“Awalnya batuk-batuk. Terus Jumat sore dirawat dan diberi oksigen. Setelah itu pulang ke rumah,” katanya ditemui di rumah duka seperti dilansir dari iNews.id, Minggu (29/9/2019).
Setelah kondisi kesehatannya sempat membaik, kata Sarli, Satia kembali mengeluhkan sesak napas. “Saat itu juga, saya langsung bawa ke rumah sakit. Baru beres-beres caturnya mau dibersihin, sudah tidak ada (meninggal),” ucapnya.
baca juga : Pedemo Hong Kong Dukung Indonesia hingga Persiapan HUT China.
Sarli mengungkapkan, beberapa saat sebelum meninggal, anaknya berucap sudah tidak kuat. “Dia bilang, pak saya mah sudah tidak kuat. Soalnya sakit banget. Siangnya padahal beli mainan naik motor. Saya bilang jangan banyak-banyak. Katanya sekali ini saja pak,” tutur Sarli.
Sebelumnya diberitakan, Satia Putra (7) bocah penderita obesitas asal Kampung Cilempung, Desa Pasirjaya, Kecamatan Cilamaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat harus tidur sambil duduk karena tidak bisa terlentang. Orangtua Satia bahkan harus membuatkan bangku khusus untuk anaknya agar bisa tidur nyaman.
baca juga : Solskjaer Ungkap Alasan Man United Inkonsisten: Ingin Bangun Dinasti Baru.
Humas RSUD Karawang, Ruhimin mengatakan, Satia hanya bisa tertidur pulas dengan kondisi duduk dan ditemani bonekanya sebagai bantal. Sebelum meninggal, berat badan Satia terus bertambah hingga mencapai 110 kilogram. Akibat masalah berat badan itulah yang menyebabkan kondisi Satia kian memburuk.
baca juga : Eks Penasihat KPK: Jokowi Ditangkap Kalau Kalah di Pilpres 2019.
Sejumlah keluarga, kerabat, dan warga datang silih berganti ke rumah duka di Dusun Cilempung, Kelurahan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, untuk melayat. Satia mengembuskan napas terakhirnya pada Sabtu 28 September 2019 malam.
Ayah Satia, Sarli menuturkan, sebelum meninggal dunia, anaknya sempat menjalani perawatan medis di klinik dekat rumahnya pada Jumat 27 September 2019 pagi. Satia saat itu mengeluhkan sesak napas.
baca juga : Calon Mertua Minta Luna Maya Tak Cemburu, Kode Keras Nih.
“Awalnya batuk-batuk. Terus Jumat sore dirawat dan diberi oksigen. Setelah itu pulang ke rumah,” katanya ditemui di rumah duka seperti dilansir dari iNews.id, Minggu (29/9/2019).
Setelah kondisi kesehatannya sempat membaik, kata Sarli, Satia kembali mengeluhkan sesak napas. “Saat itu juga, saya langsung bawa ke rumah sakit. Baru beres-beres caturnya mau dibersihin, sudah tidak ada (meninggal),” ucapnya.
baca juga : Pedemo Hong Kong Dukung Indonesia hingga Persiapan HUT China.
Sarli mengungkapkan, beberapa saat sebelum meninggal, anaknya berucap sudah tidak kuat. “Dia bilang, pak saya mah sudah tidak kuat. Soalnya sakit banget. Siangnya padahal beli mainan naik motor. Saya bilang jangan banyak-banyak. Katanya sekali ini saja pak,” tutur Sarli.
Sebelumnya diberitakan, Satia Putra (7) bocah penderita obesitas asal Kampung Cilempung, Desa Pasirjaya, Kecamatan Cilamaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat harus tidur sambil duduk karena tidak bisa terlentang. Orangtua Satia bahkan harus membuatkan bangku khusus untuk anaknya agar bisa tidur nyaman.
baca juga : Solskjaer Ungkap Alasan Man United Inkonsisten: Ingin Bangun Dinasti Baru.
Humas RSUD Karawang, Ruhimin mengatakan, Satia hanya bisa tertidur pulas dengan kondisi duduk dan ditemani bonekanya sebagai bantal. Sebelum meninggal, berat badan Satia terus bertambah hingga mencapai 110 kilogram. Akibat masalah berat badan itulah yang menyebabkan kondisi Satia kian memburuk.
JACKPOT | BERITA DUNIA | BERITA INDONESIA | BERITA BLOGSPOT | BERITA POLITIK | BERITA HARI INI | BERITA TERBARU | KABAR HARI INI | BERITA TERKINI | BERITA NASIONAL | BERITA BOLA | BERITA TOGEL | BERITA CASINO | BERITA POKER | BERITA ONLINE | BERITA POPULER | BERITA TERUPDATE | BERITA VIRAL | 01 OKTOBER 2019


Leave a Comment