Atta Halilintar Ungkapkan Sisi Gelap Masa Lalu keluarga

BeritakuDotCom, Jakarta - Banyak yang beranggapan Atta Halilintar memang sudah kaya raya sedari kecil.

Tapi, anggapan itu ternyata tak benar.

Dalam tayangan YouTube dalam akun Dunia Manji (7 Oktober 2018) Atta menceritakan kisah keluarganya dulu sebelum sukses seperti sekarang ini.

baca juga : Trauma, Siswi SD Dihukum Push-Up karena Belum Bayar SPP Tak Mau Bicara

Atta mengakui keluarganya pernah berada di posisi atas, tapi pernah juga jatuh ke titik terendah.

Bahkan, Atta Halilintar bercerita, dulu ibundanya tak mampu membelikannya susu hingga suaranya sekarang jadi serak.

"'Dulu Mama nggak bisa ngasih kamu susu, sampai susu mama juga udah kering,

baca juga : Bikin Deg-degan, Ini Makna Gebetan Memperkenalkan Kamu ke Temannya

karena kita kekurangan kalsium segala macem, dan kamu sendiri mama gak bisa beliin kamu susu jadi kamu kerjanya nangis aja,

mama nggak tau ngasih apa, ngasih teh manis, ngasih apa..

Nggak mampu ngasih anak susu, men" seru Atta sambil menirukan sang ibu.

baca juga : Akui Masih 'Sayang' Gading Marten, Gisel Ungkap Alasannya

Kemudian mereka sempat sukses hingga akhirnya jatuh lagi sampai-sampai Atta harus keluar dari sekolah.

Namun, ia tak patah semangat, hal tersebut malah memotivasi Atta untuk membantu keluarga.

"Tahun 2003-2004 keluarga dari minus, dari ngutang, dari ayah saya yang tadinya direktur, CEO," cerita Atta.

"Jadi tukang nganterin, kayak nganter-nganterin, ojek gitu kemana-mana,"

baca juga : Deddy Corbuzier Bongkar Rahasia Cincin Ajaib Ahok yang Bisa Menyala

"Saya sampai keluar sekolah, sampai nggak bayar SPP, dan dari situ saya mulai dagang dari nol,"

"Gimana saya bisa menghasilkan, gimana saya bisa membantu keluarga saya, di situlah gue mulai berkarya,"

baca juga : Ahok Akan Luncurkan Aplikasi 'Jangkau' Untuk Bantu Warga jakarta

Lalu, Atta Halilintar mencoba YouTube yang awalnya dijadikan media untuk promosi dagangannya.

Tak disangka, kini ia menjadi King of YouTube dengan jumlah subscriber terbanyak di Asia Tenggara.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.